BPK Kotalama

Loading

Memahami Konsep Audit Berbasis Kinerja dan Pengaruhnya terhadap Kotalama di Indonesia

Memahami Konsep Audit Berbasis Kinerja dan Pengaruhnya terhadap Kotalama di Indonesia


Memahami Konsep Audit Berbasis Kinerja dan Pengaruhnya terhadap Kota Lama di Indonesia

Audit berbasis kinerja merupakan suatu metode evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kinerja suatu organisasi atau entitas. Konsep ini sangat penting diterapkan dalam berbagai sektor, termasuk dalam pengelolaan kota-kota di Indonesia. Kota lama, sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah, memerlukan perhatian khusus dalam hal pengelolaannya.

Menurut Dr. Haryono Umar, seorang pakar tata kota dari Universitas Indonesia, audit berbasis kinerja dapat membantu pemerintah daerah dalam memantau dan mengevaluasi kinerja pengelolaan kota, termasuk kota lama. “Dengan melakukan audit berbasis kinerja, pemerintah dapat mengetahui sejauh mana efektivitas dan efisiensi dalam menjaga dan mengembangkan kota lama sebagai aset berharga bagi masyarakat,” ujar Dr. Haryono.

Penerapan konsep audit berbasis kinerja di Indonesia masih tergolong baru, namun beberapa kota telah mulai menerapkannya dalam pengelolaan kota lama. Contohnya adalah Kota Yogyakarta yang telah melakukan audit berbasis kinerja untuk mengevaluasi upaya pelestarian dan pengembangan kota lama sebagai destinasi wisata budaya.

Namun, tantangan dalam menerapkan konsep audit berbasis kinerja di pengelolaan kota lama juga tidak sedikit. Menurut Bambang Setiadi, seorang ahli tata kota dari Institut Teknologi Bandung, “Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi seringkali menjadi hambatan dalam melakukan audit berbasis kinerja di pengelolaan kota lama. Namun, dengan kesadaran dan komitmen yang tinggi, hal ini dapat diatasi.”

Dengan memahami konsep audit berbasis kinerja dan mengaplikasikannya dengan baik, diharapkan pengelolaan kota lama di Indonesia dapat semakin baik. “Pengelolaan kota lama yang baik akan berdampak positif bagi pembangunan kota secara keseluruhan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambah Bambang Setiadi.

Dalam konteks pengelolaan kota lama, audit berbasis kinerja dapat menjadi instrumen yang sangat berguna dalam memastikan keberlanjutan dan keberhasilan upaya pelestarian serta pengembangan kota-kota bersejarah di Indonesia. Dengan demikian, penerapan konsep ini perlu terus ditingkatkan dan dioptimalkan guna mencapai tujuan yang diinginkan.